“hai orang-orang yang beriman, maukah
kamu Aku (Allah) tunjukkan sebuah perniagaan yang akan membebaskan kamu dari
azab yang pedih ?. Berimanlah kamu
kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan harta dan
jiwamu, sesungguhnya itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Ash-shaaf
10-11)
I.
Organisasi
Organisasi
ialah kumpulan dua orang atau lebih yang saling bekerjasama, memiliki
struktural, memiliki peraturan atau AD/ ART, melakukan usaha bersama-sama
(misi) untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama (visi).
Dari
pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sebuah organisasi dapat
berdiri jika memiliki 5 syarat, yaitu :
1.
Adanya
dua orang atau lebih.
2.
Saling
bekerja sama.
3.
Memiliki
strukural kepengurusan.
4.
Memiliki
peraturan atau AD/ ART.
5.
Memiliki
visi dan Misi.
Nb
: Organisasi memiliki dua jenis menurut
tingkat keuntungan/ finansial :
1.
Organisasi
Profit ialah organisasi yang memberikan keuntungan finansial kepada
pengurusnya.
2.
Organisasi
Non Profit ialah organisasi yang tidak memberikan keuntungan finansial kepada
pengurusnya.
II. Al
Jam’iyatul Washliyah
a. Pengertian
dan Sejarah Ringkas Berdirinya
Al
Jam’iyatul Washliyah diambil dari bahasa arab yang terdiri dari dua kata yaitu Al
Jam’iyah (jama’a) yang artinya perkumpulan, dan kata Al
Washliyah (washola) yang artinya memperhubungkan. Secara bahasa Al Jam’iyatul
Washliyah ialah perkumpulan yang memperhubungkan, kemudian secara istilah Al
Jam’iyatul Washliyah berarti sebuah perkumpulan yang merpertali kasih sayangkan
atau yang memperhubungkan antara manusia dengan Allah (hablumminallah),
manusia dengan manusia (hablumminannas) dan manusia dengan alam/
lingkungan (hablumminal alam).
Organisasi
ini didirikan pada tanggal 30 November 1930 M bertepatan pada tanggal 9 rajab
1349 H di kota Medan. Pendiri organisasi ini ialah para pelajar yang menuntut
ilmu di Maktab Islamiyah Tapanuli (MIT) Medan. Awal mulanya para pelajar
tersebut membentuk sebuah diskusi belajar yang bernama “Debating Club” yang
tujuan awalnya ialah sebagai forum diskusi untuk membahas masalah-masalah
keislaman yang terjadi tengah-tengah masyarakat waktu itu. Kemudian munculah
ide untuk memperluas usaha dengan cara mendirikan sebuah organisasi yang
bertujuan untuk mempersatukan lagi umat Islam yang terpecah belah saat itu
akibat politik adu domba yang dilakukan penjajah Belanda memalui masalah-masalah
furu’iyah (hukum fikih) antara Kaum Tua dan Kaum Muda. Beranjak dari
semangat persatuan tersebut para pelajar MIT yang dipelopori oleh Ismail Banda, M. Arsyad Thalib Lubis, Abdurrahman
Syihab, Adnan Nur, M. Ya’kub, M. Nurdin, dll. membentuk sebuah organisasi
yang kemudian namanya diberikan oleh seorang ulama besar saat itu dan menjadi
penasehat Al Washliyah yaitu Syeikh H.
Muhammad Yunus.
b. Organisasi
Bahagian
Al
Washliyah memiliki organisasi bagian yang berfungsi sebagai pengerak atau
perpanjangan tangan organisasi di tengah-tengah masyarakat. Adapun organisasi
bahagian Al Washliyah tersebut yaitu :
1.
Muslimat
Al Washliyah (MA) didirikan pada tanggal 30 Nopember 1936
2.
Gerakan
Pemuda Al Washliyah (GPA) didirikan pada tanggal 13 Januari 1941
3.
Angkatan
Putri Al Washliyah (APA) didirikan pada tanggal 14 Juni 1947
4.
Ikatan
Pelajar Al Washliyah (IPA) didirikan pada tanggal 30 Nopember 1953
5.
Himpunan
Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) didirikan pada tanggal 30 Nopember 1959
6.
Ikatan
Sarjana Al Washliyah (ISARAH) didirikan pada tanggal 30 Nopember 1966.
7.
Ikatan
Guru Al Washliyah (IGA) didirikan pada tanggal 15 Februari 1966
III. Ikatan
Pelajar Al Washliyah
a. Sejarah
Ikatan Pelajar Al Washliyah
Kebangkitan/
munculnya organisasi IPA didasari oleh pesatnya pertumbuhan dan perkembangan Madrasah
Al Washliyah. Selain itu ketika Syeikh H. Abdurrahman Syihab yang merupakan
salah satu pendiri Al Washliyah ketika itu menyampaikan pelajaran rethorika
kepada para pelajar Al Qismul’aly Al Washliyah jalan Hindu Medan, beliau
menyampaikan sebuah pemikiran agar para pelajar memiliki wadah berhimpun dan
penyalur aspirasi.
Maka
ketika itu, setelah menerima materi rethorika para pelajar tersebut yang
dikoordinir oleh Abdul Azis Ahmad dan Rasyidah Raufi mengumpulkan para pelajar
Al Washliyah yang ada di Sumatera Utara untuk mendirikan sebuah organisasi bagi
pelajar-pelajar Al Washliyah. Maka pada tanggal 10 September 1953 para pelajar
berhasil dikumpulkan dan mereka menyepakati bahwa bagi pelajar harus ada wadah
berhimpun sebagaimana dengan lainnya. Hasil kesepakatan inilah yang disampaikan
pada muktamar/kongres Al Washliyah IX.
Maka
pada tanggal 30 Nopember 1953 bertepatan dengan muktamar/kongres Al Washliyah IX
di Medan, dan dalam muktamar tersebut
Ikatan Pelajar Al Washliyah secara resmi didirikan sampai dengan jangka waktu
yang tidak ditentukan. Ikatan Pelajar Al Washliyah di awal berdirinya terbagi
menjadi :
1.
Ikatan
Pelajar Al Washliyah Putera
Dengan
Ketum: Abdul Azis Ahmad, Sekjend : Adlin Ahmad dan Bendum : Ishak Wahid
2.
Ikatan
Pelajar Al Washliyah Puteri
Dengan
Ketum: Nur Aini Lubis, Sekjend : Sakinah, Bendum : Fatimah Zahara
IPA
lahir pada kongres/ muktamar Al Washliyah IX di Medan bertepatan dengan hari ulang
tahun Al Washliyah pada tanggal 30 Nopember 1953 M bertepatan dengan 12 Rabiul
Awal 1373 H dan berganti nama menjadi Ikatan Putera Puteri Al Washliyah pada
muktamar IPA IX di Bandung pada tanggal 27 Nopember 1997 M bertepatan dengan 27
Rajab 1418 H. Dan berubah kembali namanya menjadi Ikatan Pelajar Al Washliyah
pada muktamar XI IPA di Bandung pada tanggal 19 Februari 2011 M bertepatan pada
tanggal 16 Rabiul Awal 1432 H (sebagaimana tertuang didalam Anggaran Dasar IPA
Bab I Pasal 1 dan 2).
b.
Tujuan, Sifat dan Usaha
Pada
Bab III pasal 6, 7 dan 8 Anggaran Dasar Ikatan Pelajar Al Washliyah dijelaskan
Tujuan, Sifat dan Usaha dari organisasi ini. Berikut penjelasannya :
1.
Tujuan
Ikatan
Pelajar Al Washliyah bertujuan terbinanya pelajar muslim yang bertakwa,
dinamis, kreatif, terampil, berpengetahuan, dan berwawasan luas serta menuntut
kebahagiaan dunia dan akherat serta berperan aktif dalam pembangunan bangsa
untuk mewujudkan masayarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.
2.
Sifat
Ikatan
Pelajar Al Washliyah adalah Organisasi yang bersifat independen dan berstatus
otonom.
3.
Usaha
· Membina
ukhuwah islamiyah.
· Membina
pelajar muslim menuju kepribadian Islam.
· Membentuk
kader-kader bangsa yang islami dan mempersiapkan da’i yang berwawasan luas dan Islami.
· Membina
dan mengembangkan kreatifitas, ilmu pengetahuan, sosial budaya yang sesuai
dengan tuntutan agama Islam.
·
Melaksanakan
Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar.
·
Usaha-usaha
lain yang sesuai dengan tujuan organisasi.
c.
Tingkatan Pimpinan
Tingkatan
pimpinan menurut Anggaran Dasar IPA BAB V pasal 12 :
1.
Pimpinan
Pusat disingkat dengan PP, berkedudukan di Ibu kota Negara.
2.
Pimpinan
Wilayah disingkat dengan PW, berkedudukan di Provinsi.
3.
Pimpinan
Daerah disingkat dengan PD, berkedudukan di Kabupaten/ Kota.
4.
Pimpinan
Cabang disingkat dengan PC, berkedudukan di Kecamatan.
5.
Pimpinan
Ranting/ Rayon disingkat dengan PR/ PRy, berkedudukan di Kelurahan/ Unit
Sekolah.
d.
Lambang, Bendera dan Lagu
Pada
muktamar IPA ke XI di Bandung tanggal 18-20 Februari 2011 dinyatakan dalam
Anggaran Dasar IPA pada BAB VII pasal 16, 17, 18 mengenai lambang, bendera dan
lagu IPA, bahwa :
1.
Lambang
Lambang
Ikatan Pelajar Al Washliyah adalah perisai berpucuk lima yang di dalamnya
terdapat bulan sabit bintang lima berwarna putih terletak di atas pucuk dua
tangkai padi-padi terikat dengan bunga melati yang di tengah-tengah bertuliskan
IPA dengan warna dasar hijau.
2.
Bendera
Bendera IPA berwarna dasar hijau ditengah-tengah
lambang IPA.
3.
Lagu
Lagu IPA adalah “Mars IPA” karangan Mahiddin
Syafi’i.
e.
Sibghah/ Kepribadian Kader IPA
Kader
IPA adalah kader yang memiliki citra dan kepribadian/ sibghah. Karena hal
tersebut merupakan jawaban dari tantangan zaman dimasa yang akan datang. Maka
selaku kader IPA harus berkepribadian sebagai berikut :
1.
Cinta
akan ilmu pengetahuan
Setiap
kader IPA harus selalu berteman dengan buku, bercanda selalu dengan ilmu, dan
suka berada pada majelis-majelis ilmu pengetahuan.
2.
Cinta
ibadah
Kader
IPA harus suka mengerjakan yang sunnah-sunnah setelah yang wajib, sehingga
tidak menjadi ilmiah saja tetapi menjadi ilmiah yang amaliyah, sehingga disanalah
diharapkan nanti akan mendapatkan basyirah dari Allah SWT.
3.
Cinta
pergaulan indah
Nabi
Muhammad SAW bersabda: “agama seseorang itu tergantung dari agama temannya”
Orang
bijak mengatakan: “berteman dengan tukang minyak wangi, maka kita akan menjadi
wangi dan berteman dengan si pandai besi, badan kita akan berbau asap”. Berarti
pergaulan itu dapat membentuk kepribadian seseorang. Karena itu kader IPA harus
pandai memilah dan memilih dalam pergaulan.
4.
Berani
mencoba dan mencoba
The Experient is The Best Teacher, percobaan itu merupakan guru
yang paling besar, berani mencoba berarti membuka ilmu semakin luas.
Karena
berani mencoba/ melakukan penelitian dapat menghidupkan roh ilmu pengetahuan,
karena memang demikian sifat ilmu semakin dikembangkan maka ia akan semakin
berkembang dan semakin luas dan tiada habis-habisnya.
f.
Khittah Ikatan Pelajar Al
Washliyah
Khittah
Ikatan Pelajar Al Washliyah adalah garis hidup IPA, garis hidup tersebut ialah
:
Iman
tanpa ilmu buta,
Ilmu
tanpa iman lumpuh,
Ilmu
tanpa amal kosong,
Tapi
amal tanpa ilmu rapuh.
Iman,
ilmu dan amal adalah satu.
Amal
jasady, ‘ilmy.
Amal
ruhi, adz zikri.
Menjadi
abdi ilahi yang murni.
Kesana
arah perjuangan organisasi, kesana arah sikap pelajar Islam, kesana arah bentuk
kaderisasi, kesana arah syiar Islami, kesana arah hidup dan sikapmu wahai kader
IPA.
Alqur’anulkarim,
terjemahan. Departemen Agama RI.
AD/
ART AL Jam’iyatul Washliyah 2010-2015.Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah,
Jakarta.
AD/
ART Ikatan Pelajar Al Wahliyah 2011-2015. Pimpinan Pusat IPA, Jakarta.
Seperempat Abad Al Jam’iyatul
Washliyah. 1956. Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah, Medan
mantapp
BalasHapusHiduplah washliyah zaman berzaman
BalasHapus